Konglomerasi Media & Korporasi Media di Indonesia
Konglomerasi Media
Media adalah
suatu bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau suatu
pesan.Berbicara mengenai media sendiri,pastinya didalamnya terdapat pemilik di
media tersebut.Termasuk konglomerat medianya,begitu banyak memiliki bisnis
media.Konglomerasi media adalah penggabungan-penggabungan perusahaan media
menjadi perusahaan yang lebih besar yang membawahi banyak media.konglomerasi
ini dilakukan dengan melakukan korporasi degan perusahaan media lain yang
dianggap mempunyai visi yang sama.
Membahas
mengenai media di era globalisasi sekarang,tidak ada salahnya membahas tentang
Ruppert Murdoch.Siapa itu Ruppert Murdoch?
Keith
Ruppert Murdoch atau yang biasa sering dipanggil Ruppert Murdoch ini adalah pemilik
banyak media besar di sejumlah negara adalah salah satu penguasa media terbesar
dan memiliki andil yang kuat untuk dunia terutama pada media televisi,beliau
juga merupakan pemilik media yang paling berpengaruh saat ini yaitu News
Corporation. Rupert
ini memiliki News Corporation dengan jaringan ratusan media cetak, radio dan
televisi di seluruh dunia. Yang paling menonjol adalah jaringan televisi. Pada
industri media, Murdoch itu bisa diibaratkan
titisan William Randolph Hearst, sang raja media pada abad 19. Ada banyak bukti bahwa ideologi Rupert Murdoch
adalah profit dan pertumbuhan finansial. Banyak cerita tentang bagaimana
Murdoch menolak suatu isi berita atau mendukung isi berita demi keuntungannya
sendiri. Suatu ketika dalam sebuah pidato ia mengatakan bahwa teknologi
komunikasi yang maju akan mengancam rezim totalitarian (pernyataan ini kurang
lebih terbukti dengan revolusi mesir 2011 yang dimulai di facebook), ia kaget
ketika pernyataannya tersebut membuat pemerintah Cina berang, padahal ia tidak
bermaksud menyinggung Cina.
Dengan serangkaian medianya yang tak tertandingi, Murdoch dapat memasarkan produk-produknya ke banyak segmen pasar melalui koran, majalah, film, buku, dan televisi miliknya, seperti :
1. 20th Century Fox
2. Sky News
3. Blue Sky Studios
4. STAR TV
5. Fox Entertainment Group
6. Phoenix Television
7. Fox Broadcasting Company
8. Fox News Channel
9. ANTV (Andalas Televisi) salah satu stasiun
swasta nasional Indonesia
10. Fox Crime
11. BSkyB
12. BabyTV
13. 4Kids TV (sering bergaya sebagai “4K! ds TV”
dan awalnya dikenal sebagai FoxBox 2005-2005)
14. The Weekly Standart
15. New York Post
16. MySpace Records
17. National Geographic Channel
18. Fox sports
19. Dow Jones Industrial Average
Tahun 2003 beliau mengakuisisi Huges Direct
TVSatellite System-yang memungkinkan beliau mengembangkan televisi satelit di
seluruh dunia dan menambah annual income nya dengan paling sedikit 9 miliar
dolar AS. Berdasarkan daftar Forbes pada 2010, Rupert adalah orang terkaya
ke-38 di Amerika dan ke-117 di seluruh dunia. Jumlah kekayaannya diperkirakan
mencapai US$6,2 miliar.
Korporasi media di indonesia
Fenomena
saat ini yang terjadi di dunia pers adalah “korporasi media”. Fenomena tersebut
terjadi karena penguasaan institusi media atau pers oleh jaringan kapitalis,
dengan menguasai institusi media sebanyak-banyaknya, baik itu media cetak
maupun media elektronik.
Beberapa
contoh korporasi media yang ada di Indonesia diantaranya :
1. Media Nusantara Citra (MNC) Group
milik Hary Tanoesoedibjo
2. Mahaka Group milik Erick Tohir
3. Kelompok Kompas Gramedia milik Jakob
Oetama
4. Jawa Pos Group milik Dahlan Iskan
5. Media Bali Post Group milik Satria
Narada
6. Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) Group
milik Eddy Kusnadi Sariaatmadja
7. Lippo Group milik James T Riady
8. Bakrie & Brothers milik Anindya
Bakrie
9. Femina Group milik Pia Alisyahbana
dan Mirta Kartohadiprodjo
10. Media Group milik Surya Paloh
11. Mugi Reka Aditama (MRA) Group milik
Dian Muljani Soedarjo
12. Trans Corporation milik Chairul
Tanjung
13. Tempo Group milik Goenawan Muhammad
14. Bisnis Indonesia Group milik R
Sukamdani S Gitosardjono
Media
cetak maupun elektronik memiliki potensi besar dalam proses kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Terlebih dikaitkan dengan fungsi pers,
semuanya bermuara pada pembentukan opini, dan sekaligus memberikan pengaruh
pada masyarakat, berdasar info yang disajikannya.
Seiring berjalannya
waktu, fenomena ini juga menimbulkan masalah-masalah baru misalnya dampak dari
koprorasi ini akan sangat bepengaruh terhadap profesionalitas wartawan.
Wartawan yang disebut “awak pers” kini menjadi “buruh pers”, karena bekerja
sesuai keinginan perusahaan.
TEKNOLOGI
KOMUNIKASI MENDUKUNG KERJA KORPORASI
Teknologi komunikasi
mendukung kerja korporasi di berbagai negara secara terpisah, terbukti dengan
adanya Kantor Virtual (Virtual office). Virtual Office beranggotakan tim-tim
yang saling bekerja sama yang disebut dengan tim yang terpisah secara
geografis. Mereka bekerja di seluruh waktu, ruang, dan dengan batas-batas
organisasi diperkuat oleh link webs komunikasi teknologi. Karena terpisah
secara geografis, maka organisasi boleh menyewa dan mempertahankan orang-orang
terbaik tanpa memperhatikan lokasi.
PERSAINGAN
BISNIS YANG DILAKUKAN MEDIA MASSA
Persaingan bisnis
yang dilakukan media massa saat ini merujuk pada media online atau jurnalisme
online. Akses yang cepat terhadap informasi menjadi senjata utama media online
saat ini. Dibandingkan dengan media massa lain berbasis cetak dan elektronik,
media online menjadi bentuk media yang paling mudah diakses oleh khalayak.
Teknologi internet yang memanjakan manusia menjadi basis media online.
Daftar pustaka
http://debys.weebly.com/blog
http://muchsininarief.blogspot.co.id/2013/10/korporasi-media-massa-di-indonesia.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar