Minggu, 11 Oktober 2015

Konglomerasi Media dan Korporasi Media di Indonesia



Konglomerasi Media & Korporasi Media di Indonesia
Konglomerasi Media

Media adalah suatu bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau suatu pesan.Berbicara mengenai media sendiri,pastinya didalamnya terdapat pemilik di media tersebut.Termasuk konglomerat medianya,begitu banyak memiliki bisnis media.Konglomerasi media adalah penggabungan-penggabungan perusahaan media menjadi perusahaan yang lebih besar yang membawahi banyak media.konglomerasi ini dilakukan dengan melakukan korporasi degan perusahaan media lain yang dianggap mempunyai visi yang sama.
Membahas mengenai media di era globalisasi sekarang,tidak ada salahnya membahas tentang Ruppert Murdoch.Siapa itu Ruppert Murdoch?

Keith Ruppert Murdoch atau yang biasa sering dipanggil Ruppert Murdoch ini adalah pemilik banyak media besar di sejumlah negara adalah salah satu penguasa media terbesar dan memiliki andil yang kuat untuk dunia terutama pada media televisi,beliau juga merupakan pemilik media yang paling berpengaruh saat ini yaitu News Corporation. Rupert ini memiliki News Corporation dengan jaringan ratusan media cetak, radio dan televisi di seluruh dunia. Yang paling menonjol adalah jaringan televisi. Pada industri media, Murdoch itu bisa diibaratkan titisan William Randolph Hearst, sang raja media pada abad 19. Ada banyak bukti bahwa ideologi Rupert Murdoch adalah profit dan pertumbuhan finansial. Banyak cerita tentang bagaimana Murdoch menolak suatu isi berita atau mendukung isi berita demi keuntungannya sendiri. Suatu ketika dalam sebuah pidato ia mengatakan bahwa teknologi komunikasi yang maju akan mengancam rezim totalitarian (pernyataan ini kurang lebih terbukti dengan revolusi mesir 2011 yang dimulai di facebook), ia kaget ketika pernyataannya tersebut membuat pemerintah Cina berang, padahal ia tidak bermaksud menyinggung Cina.



Dengan serangkaian medianya yang tak tertandingi, Murdoch dapat memasarkan produk-produknya ke banyak segmen pasar melalui koran, majalah, film, buku, dan televisi miliknya, seperti :

1. 20th Century Fox
2. Sky News
3. Blue Sky Studios
4. STAR TV
5. Fox Entertainment Group
6. Phoenix Television
7. Fox Broadcasting Company
8. Fox News Channel
9. ANTV (Andalas Televisi) salah satu stasiun swasta nasional Indonesia
10. Fox Crime
11. BSkyB
12. BabyTV
13. 4Kids TV (sering bergaya sebagai “4K! ds TV” dan awalnya dikenal sebagai FoxBox 2005-2005) 
14. The Weekly Standart
15. New York Post
16. MySpace Records
17. National Geographic Channel
18. Fox sports
19. Dow Jones Industrial Average
Tahun 2003 beliau mengakuisisi Huges Direct TVSatellite System-yang memungkinkan beliau mengembangkan televisi satelit di seluruh dunia dan menambah annual income nya dengan paling sedikit 9 miliar dolar AS. Berdasarkan daftar Forbes pada 2010, Rupert adalah orang terkaya ke-38 di Amerika dan ke-117 di seluruh dunia. Jumlah kekayaannya diperkirakan mencapai US$6,2 miliar.












Korporasi media di indonesia

Fenomena saat ini yang terjadi di dunia pers adalah “korporasi media”. Fenomena tersebut terjadi karena penguasaan institusi media atau pers oleh jaringan kapitalis, dengan menguasai institusi media sebanyak-banyaknya, baik itu media cetak maupun media elektronik.
Beberapa contoh korporasi media yang ada di Indonesia diantaranya :
1.      Media Nusantara Citra (MNC) Group milik Hary Tanoesoedibjo
2.      Mahaka Group milik Erick Tohir
3.      Kelompok Kompas Gramedia milik Jakob Oetama
4.      Jawa Pos Group milik Dahlan Iskan
5.      Media Bali Post Group milik Satria Narada
6.      Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) Group milik Eddy Kusnadi Sariaatmadja
7.      Lippo Group milik James T Riady
8.      Bakrie & Brothers milik Anindya Bakrie
9.      Femina Group milik Pia Alisyahbana dan Mirta Kartohadiprodjo
10.  Media Group milik Surya Paloh
11.  Mugi Reka Aditama (MRA) Group milik Dian Muljani Soedarjo
12.  Trans Corporation milik Chairul Tanjung
13.  Tempo Group milik Goenawan Muhammad
14.  Bisnis Indonesia Group milik R Sukamdani S Gitosardjono
   
Media cetak maupun elektronik memiliki potensi besar dalam proses kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Terlebih dikaitkan dengan fungsi pers, semuanya bermuara pada pembentukan opini, dan sekaligus memberikan pengaruh pada masyarakat, berdasar info yang disajikannya.
  Seiring berjalannya waktu, fenomena ini juga menimbulkan masalah-masalah baru misalnya dampak dari koprorasi ini akan sangat bepengaruh terhadap profesionalitas wartawan. Wartawan yang disebut “awak pers” kini menjadi “buruh pers”, karena bekerja sesuai keinginan perusahaan.

TEKNOLOGI KOMUNIKASI MENDUKUNG KERJA KORPORASI
   Teknologi komunikasi mendukung kerja korporasi di berbagai negara secara terpisah, terbukti dengan adanya Kantor Virtual (Virtual office). Virtual Office beranggotakan tim-tim yang saling bekerja sama yang disebut dengan tim yang terpisah secara geografis. Mereka bekerja di seluruh waktu, ruang, dan dengan batas-batas organisasi diperkuat oleh link webs komunikasi teknologi. Karena terpisah secara geografis, maka organisasi boleh menyewa dan mempertahankan orang-orang terbaik tanpa memperhatikan lokasi.

PERSAINGAN BISNIS YANG DILAKUKAN MEDIA MASSA
   Persaingan bisnis yang dilakukan media massa saat ini merujuk pada media online atau jurnalisme online. Akses yang cepat terhadap informasi menjadi senjata utama media online saat ini. Dibandingkan dengan media massa lain berbasis cetak dan elektronik, media online menjadi bentuk media yang paling mudah diakses oleh khalayak. Teknologi internet yang memanjakan manusia menjadi basis media online.


Daftar pustaka
http://debys.weebly.com/blog
http://muchsininarief.blogspot.co.id/2013/10/korporasi-media-massa-di-indonesia.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar